Selasa, 19 Desember 2017

Antropologi

Ilmu Antropologi 
Oleh Intan Komalasari 
NIM 1610112320007


A.    Ilmu Antrpologi
Ilmu antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, masa lalu dan kini, yang menggambarkan manusia melalui pengetahuan ilmu sosial dan ilmu hayati (alam), dan juga humaniora. Antropologi bersal dari bahasa Yunani yaitu Antropos erarti manusia dan Logos berarti Ilmu atau secara etimologis antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia.
Antropologi lahir atau berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa pada ciri-ciri fisik, adat istiadat, dan budaya etnis-etnis lain yang berbeda dari masyarakat yang dikenal di Eropa. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, memiliki ciri fisik dan bahasa yang digunakan serupa, serta cara hidup yang sama.
Adapun pengertian antropologi menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut.
a.    David Hunter 
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
b.    Koentjaraningrat 
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
c.    William A. Haviland 
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

B.     Manusia
1.      Pengertian Manusia
Beberapa ahli mengemukakan tentang pengertian dari manusia, yaitu sebagai berikut.
a.       Aristoteles, mendefinisikan manusia sebagai hewan yang boleh berkata-kata dan sebagai makhluk politik.                                                                   (3)
b.      Adam Smith dan Karl Marx mendefinisikan manusia sebagai agen ekonomi yang tingkah lakunya mengarah kepada keuntungan individu sedangkan para komunis meniadakan institusi hakmilik pribadi.
c.       Charles Darwin mendefinisikan manusia sebagai jenis (species) kehidupan yang tidak berbeda asal usulnya dari hewan. Darwin menyatakan bahwa manusia dan hewan berasal dari sel yang sama. Darwin percaya bahwa manusia adalah hasil evolusi.
d.      Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan manusia sebagai makhluk yang  berakal, makhluk yang berakal budi atau mampu menguasai makhluk lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk yang memiliki akal serta pemikiran yang luas.

2.      Hakikat Mnusia
Manusia adalah keyword yang harus dipahami terlebih dahulu bila kita ingin memahami suatu pendidikan, terutama pendidikan antropologi.  Berikut beberpa pandangan mengenai hakikat manusia.
1.      Pandangan psikoanalitik
Dalam pandangan ini diyakini bahwa hakikatnya manusia digerakkan oleh dorongan-dorongan dari dalam dirinya yang bersifat instingtif. Hal ini menyebabkan tingkah laku seorang manusia diatur dan dikontrol oleh kekuatan Psikologis yang memang ada dalam diri manusia.
2.      Pandangan Humanistik
Para humanis menyatakan bahwa mausia memiliki dorongan-dorongan dari dalam dirinya untuk mengarahkan dirinya mencapai tujuan ang positif. Mereka menganggap manusia itu rasional dan dapat menentukan nasibnya sendiri.

3.      Pandangan Martin Buber
Martin Buber mengatakan bahwa pada hakikatnya manusia tidak bisa disebut “ini” atau “itu”. Menurutnya manusia adalah sebuah eksistensi atau keberadaan yang memiliki potensi namun dibatasi oleh kesemestaan alam. Dalam pandangan ini manusia berpotensi untuk menjadi “baik” atau “jahat”, tergantung kecenderungan mana yang lebih besar dalam diri manusia.        (4)
4.      Pandangan Behavioristik
Pada dasarnya kelompok behavioristik menganggap manusia sebagai makhluk yang reaktif dan tingkahlakunya dikendalikan oleh faktor-faktor dari luar dirinya. Lingkungan merupakan faktor dominan yang mengikat hubungan individu.
5.      Pandangan Mekanistik
Menurut pandangan mekanistik semua benda yang ada dimuka bumi ini termasuk makhluk hidup dipandang sebagai mesin, dan semua proses termasuk proses psikologi pada akhirnya dapat diredusir menjadi proses fisik dan kimiawi. Lock dan Hume, berdasarkan asumsi ini memandang manusia sebagai robot yang pasif yang digerakan oleh daya dari luar dirinya.
6.      Pandangan Organismik
Pandangan organismik menganggap manusia sebagai suatu keseluruhan (gestalt), yang lebih daripada penjumlahan dari bagian-bagian. Dalam pandangan ini menaganggap dunia sebagai sistem yang hidup seperti halnya tumbuhan dan binatang. Organismik menyatakan bahwa manusia pada hakikatnya manusia bersifat aktif, keutuhan yang terorganisasi dan selalu berubah. Manusia menjadi sesuatu karena hal yang dihasilkannya sendiri.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan yaitu :
a.       Manusia pada dasarnya memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakan hidupnya;
b.      Dalam diri manusia ada fungsi yang bersifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku yang intelektual dan sosial individu;
c.       Manusai pada hakikatnya dalam proses “menjadi”, dan terus berkembang;
d.      Manusia mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengendalikan dirinya dan mampu menentukan hasilnya sendiri.


C.     Hubngan Ilmu Antropologi dengan manusia
Pada dasarnya kita mengetahu bahwa Ilmu Antropologi memiliki keterhubungan yang sangat kuat dengan manusia. Dilihat dari pengertian tentang Ilmu Antropologi pun dapat disimpulkan bahwa manusia adalah bagian terpenting dalam Ilmu Antropologi, karena manusia adalah objek Ilmu Antropologi.
Keanekaragaman bentuk budaya dan suatu aktivitas manusia pun diteliti oleh Ilmu Antropologi, jadi semua yang dibahas dalam Ilmu Antropologi sangat berhubungan dengan manusia. Jadi, kesimpulannya Ilmu Antropologi tidak lepas dari manusia karena manusia adalah objek utama suatu Ilmu Antropologi.



 Asal-Usul Manusia

A.    Asal-Usul Manusia
a.       Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan pada hakikatnys adalah suatu unit, misalnya penemuan yang bersangkutan dengan semua hal yang bersangkutan dengan penelaahan alam dan sikap ilmiah. Ilmu pengetahuan sebagaimana kita ketahui melibatkan seorang ilmuan dalam menelaah objek selalu menggunakan metode ilmiah, sehingga akan menemukan kebenaran alam.
Para ilmuan sadar bahwa kebenaran yang ditemukan manusia tidak pernah menemukan kebenaran mutlak. Sikap ilmiah memiliki sikap ingin tahu yang tinggi dan kemampuan belajar yang besar, tapi beberapa penemuan-penemuan hasil telaahan terkadang tidak diterima di masyarakat.
b.      Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan.
Berbicara tentang asal usul manusia mengharuskan kita untuk berbicara tentang asal usul kehidupan dan hidup. Teori pertama yang dapat disebut sebagai teori Abiogenesis atau Generasio Spontanea. Menurut teori ini, semua yang hidup muncul secara terus menerus dari yang mati atau materi.  Namun teori ini diragui oleh Lozardo Spanlazani, Francesco Redi (dari Itali)  dan Louise Pasteur (dari Prancis), berhasil membuktikan bahwa makhluk hidup tidak dari materi yang mati. Semenjak itu, pada tahun 1860, telah muncul teori baru yang menyatakan bahwa semua makhluk yang hidup berasal dari yang hidup sebelumnya. Selanjutnya, muncul teori evolusi dari Charles Darwin (1809-1882).
1.      Teori Evolusi
Manusia adalah suatu spesies biologi, manusia tidak dapat luput dari pengaruh faktor biologi, manusia adalah suatu hasil perkembangan evolusi yang lama sekali. Menurut bukti-bukti yang dikemukakan oleh Darwin bahwa manusia berasal dari evolusi makhluk lain/Primata (perkembangan-perkembangan yang menyerupai makhluk lain).                    (8)
Dalam orto primata, manusia erletak pada kelas manusia subfilum vetrebrata. Banyak sifat-sifat yang membedakan manusia dari kera, seperti volume otakny, tulang dahinya, rahang, dan panjang tangannya.

B.     Jenis-jeni manusia yang menyerupai kera
1.      Australopithecus
Ciri-cirinya berjalan tegak, otaknya lebih besar dari otak gorila, giginya lebih mendekati dengan gigi manusia sempurna, ada yang menyebutkan bahwa makhluk tersebut adalah makhluk yang sangat menyerupai kera tapi tidak ada hubungannya dengan manusia namun adapula yang mengatakan bahwa jenis itu adalah percampuran antara familia manusia (homindae) dan (pongidae).
2.      Homo Habilis
Ciri-cirinya diidentifikasikan sebagai manusia pertama yang dikenal sebagai manusia Homo Habilis yang membuat perkakas primitif.



3.      Homo Erectus
Pada tahun 1920, Du bois menemukan sisa tengkorak dan tulang-tulang paha di trinil dekat Surakarta Jawa Tengah. Fosil itu diberi nama Pithecanthropus Erectus (manusia yang tegak) atau Homo Erectus. Tahun Black menemukan fosil-fosil yang serupa dengan bagian-bagian yang lebih lengkap. Volume otaknya kira-kira 1000 cc yang menunjukkan makhluk itu bukan kera, melainkan manusia. 
4.      Manusia Neandhertal
pertama kalai diremukan pada tahun 1856 dilembah neandhertal, Jerman. Tempurung kepalanya besar, berisi otak sebesar manusia modern, meskipun bentuknya berbeda, tingginya kira-kira 1,7 meter, berbadan kekar, bertangkai kuat dan agak melengkung. Ciri-cirinya tulang keningnya tidak menonjol benar, sedangkan bagian belakang kepalanya berbentuk lebih membulat. 
        
Sumber :


Dharmono, 2013. Ilmu Kealamiahan Dasar. Universitas Lambung Mangkurat Press: BanjarMasin
https://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi  (23 November 2016)
Khasinah, Siti.2013. Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam dan Barat. Jurnal Ilmiah Didaktika, vol.XIII. No. 2, Februari, P. 296-317
Latif, Abdul Samian.2015. Satu Ulasan Tentang Definisi Manusia. Jurnal Pengajian Umum, vol.6 . No. 2, November
Hidayat, Komarudin. 2002, Ilmu Antropologi.
Departemen Agama RI : Jakarta
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Filsafat Pancasila

Nama   : Intan Komalasari NIM     : 1610112320007 Filsafat Pancasila Pada dasarnya Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakekatnya...