Resensi Buku Animal Farm
Oleh
Intan Komalasari
Nim (1610112320007)
Judul Buku : Animal Farm
Penulis : George
Orwell
Penerjemah : Bakdi Soemanto
Penerbit : Bentang
Tahun Terbit : 2015
ISBN : 978-602291-070-1
Novel Animal farm pertama kali
diterbitkan di Inggris pada tahun 1945 dan ditulis oleh George Orwell. George
Orwell yang seorang sosialis demokratis menulis novel ini sebagai satire atas
totaliterisme Uni Soviet. Dalam novel ini beliau berusaha menyampaikan
bagaimana politik yang terjadi pada masa Perang Dunia Ke-II. Cerita ini bermula
dari mimpi Babi tua Major yang memimpikan kebebasan untuk para binatang. Maka
para binatang pun memutuskan untuk memberontak dari si Pak Jones pemilik
peternakan Major. Dalam novel ini dibahas mengenai seberapa tangguh kekuasaan
binatang atas keinginan dari kebebasan sehingga mereka bersatu untuk
menggulingkan kekuasaan manusia. Cara berdemokrasi dan perpolitikan dalam
peternakan binatang pun dipimpin oleh dua babi yang bernama Napoleon dan
Snowball dan ada satu pembicara yang dipercaya dapat mengubah hitam menjadi
putih yaitu Squaeler. Awalnya peternakan itu berjalan sesuai keingina dan
gambaran yang di sampaikan oleh si tua Major melalui lagu “Binatang Inggris”.
Semua binatang sejahtera karna tidak adanya perbudakan dan mereka bekerja untuk
diri mereka sendiri. Mereka hidup dengan menggunakan ideologi Binatangisme yang
berbunyi “kaki empat baik, kaki dua jahat”.
Tetapi
kekuasaan yang amat membutakan membuat jalannya demokrasi peternakan binatang
menjadi tidak bertahan lama. Menyingkirkan atau disingkirkan itulah pribahasa
yang sering dipikirkan oleh perpolitikan dunia. Maka dari itu Napoleon yang
ingin berkuasa memutuskan untuk menggulingkan Snowball kaum nya sendiri. Dalam novel animal farm ini digambarkan
kepemimpinan yang amat sangat diktator atau otoriter, Napoleon digambarkan
sebagai pemimpin yang berwenang atas semua kendali dimana semua kehendaknya
harus dipatuhi. Binatangisme yang dirancang bersama-sama dengan Snowball
ditiadakan begitu saja oleh Napoleon, kemudian Napolean bertindak sesuka hati
dengan mengganti binatangisme yang ada
di pikirannya yaitu berbunyi “kaki empat baik, kaki dua lebih baik”.
Melalui
Novel Animal Farm ini George Orwell ingin menyampaikan bahwa betapa mudahnya
propaganda totaliter dapat mengontrol pendapat orang-orang di negara demokratis
seperti dalam peternakan binatang yang telah dilakukan oleh Napoleon. Napoleon
dengan mudahnya membuat peraturan yang semula adalah A menjadi peraturan B yang
amat menguntungkan dirinya serta pengikutnya. Napoleon menggunakan cara
propaganda yang sangat halus untuk membodohi para binatang-binatang agar
terhasut dalam sebuah jebakan yang dapat menguntungkan dirinya sendiri.
Novel
animal farm ini sangat bagus dibaca karena dengan lugas menyampaikan dan menggambarkan
kehidupan perpolitikan yang terjadi pada masa itu yang digambarkan dengan
perpolitikan dalam kehidupan binatang yang bodoh. Tetapi kekurangan dari
penyampaian didalam novel ini yaitu George Orwell tidak memberikan solusi atas
perpolitikan yang seharusnya berjalan tidak dengan perpolitikan yang otoriter
serta membuat semua binatang kembali sensara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar